LUBUKBASUNG – Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi jagung di daerah itu mencapai 66.103,97 ton selama delapan bulan dari Januari sampai Agustus 2025 dan Kecamatan Lubuk Basung produksi terbanyak.

“Produksi jagung 66.103,97 ton tu dari luas panen 10.245,5 hektare tersebar di 13 kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan Kecamatan Lubuk Basung paling banyak produksi jagung selama delapan bulan dengan total 4.704 ton, disusul Kecamatan Ampek Nagari sebanyak 3.554 ton.

Lalu Kecamatan Palembayan 793 ton, Tanjung Mutiara 328 ton, Kecamatan Tanjung Raya 237 ton, Kecamatan Ampek Angkek 195 ton.

Kecamatan Tilatang Kamang 180 ton, Kecamatan Baso 78 ton, Kecamatan Kamang Magek 75 ton, Kecamatan Matur 36 ton.

Setelah itu Kecamatan Banuhampu 31 ton, Kecamatan Sungai Pua 18 ton dan Kecamatan Baso 18 ton.

“Kecamatan Palupuh, Ampek Koto dan Malalak tidak ada pengembangan tanaman jagung,” katanya.

Ia menambahkan produksi jagung pada Januari sebanyak 9.816,72 ton dengan luas panen 1.521,5 hektare, Februari 9.887,69 ton dengan luas panen 1.532,5 ton.

Pada Maret 9.600 ton dengan luas panen 1.488 hektare, April 9.787,68 ton dengan luas panen 1.517 hektare, Mai 8.155,33 ton dengan luas panen 1.254 hektare.

Sementara Juni 5.035,79 ton dengan luas panen 780,5 hektare, Juli 7.013,32 ton dengan luas panen 1.087 hektare dan Agustus 6.805,86 ton dengan luas panen 1.055 hektare.

Ia mengatakan jagung ditanam di lahan tidak produktif dan tumpang sari dengan perkebunan kelapan sawit.

Jagung tersebut dipasarkan di Kabupaten Limapuluh Kota untuk pakan ternak dengan harga Rp5.400 per kilogram.

“Jagung dipasarkan di Limapuluh Kota untuk pakan ternak ayam,” katanya.(ant)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan