Pemkot Pariaman Sambut Positif ISI Padangpanjang Tingkatkan SDM Perajin Sulaman

PARIAMAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menyambut positif pelatihan yang dilaksanakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pengrajin sulaman di daerah itu karena dapat meningkatkan pendapatan pelaku industri kreatif tersebut.
“Kami ingin ini menjadi pintu pembuka untuk sinergi yang lebih luas sehingga UMKM sulaman di Kota Pariaman bisa berkembang lebih pesat, tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pariaman Alyendra di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan pengabdian perguruan tinggi berupa program pelatihan tersebut relevan dengan kebutuhan pengrajin sulaman di Pariaman yang memiliki potensi besar namun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan produksi.
Oleh karena itu, menurutnya sinergi dengan perguruan tinggi penting dilakukan guna mendorong pelaku usaha dan pengrajin naik kelas secara berkelanjutan.
Ia menyampaikan pelatihan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua bulan dengan 16 kali pertemuan yaitu setiap hari Sabtu dan Minggu.
Materi yang diberikan, lanjutnya tidak hanya mencakup aspek teknis produksi tetapi juga strategi manajemen modern mulai dari pengendalian kualitas, efisiensi waktu, memperkuat merek, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk sulaman.
Ia menambahkan peserta kegiatan juga mendapatkan bantuan peralatan sulaman yang diharapkan dapat menunjang produktivitas para pengrajin sekaligus meningkatkan semangat mereka mengikuti pelatihan hingga tuntas.
Terpisah, Koordinator Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM ISI Padangpanjang, Susandrajaya mengatakan kegiatan diarahkan pada peningkatan keterampilan manajemen, pengembangan produksi, serta strategi pemasaran.
“Seni sulaman adalah identitas budaya Pariaman, melalui program pengabdian ini, kami ingin memastikan bahwa keindahan tersebut tidak hanya terjaga sebagai warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Mahasiswa dan dosen ISI Padangpanjang, kata dia akan mendampingi dan memberikan wawasan baru agar UMKM sulaman mampu mengelola usaha secara lebih modern, profesional, dan berdaya saing.
Ia berharap kegiatan yang merupakan program hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tersebut berdampak langsung pada peningkatan kualitas dan pendapatan pengrajin sulaman di daerah tersebut.(ant)